Assalammualaikum warahmatullah . .
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik, dan hidayahnya ,nikmat iman,nikmat islam kepada kita sekalian. Sehingga kita masih dapat menikmati anugrah terindah nya berupa kesehatan dan kebahagiaan hingga saat ini..
Shalawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Kita Muhammad SAW kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi'in, tabiut tabiahum,kepada wali wali allah yg telah mendahului kita dan beliau yg berjasa dalam menegakkan agama ALLAH.dan kepada kita semua semoga kita jadikan sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik . .
pada kesempatan kali ini marilah kita meluruskan niat ,berbagi ilmu dan melandasi langkah kita dengan niat ikhlas karena Allah Swt. Pada kesempatan inipun mari kita sama-sama hadirkan hati dan pikiran untukmencari ilmu, serta semoga setelah membaca pada blog ini mudah-mudahan mendapatkan ilmu yang bermanfaat & dapat dijadikan pelajaran untuk diri kita sendiri, dan bisa menguatkan keimanan,ketakwaan kita kepada ALLAH SWT dan membuahkan amal shaleh,aminn..
Sebagai seorang pemuda-pemudi muslim/mah di zaman yg serba modern ini kita sama-sama telah mengetahui bahwa ajaran-ajaran maupun nasehat-nasehat para ahli agama,wali ALLAH, bahkan sabda nabipun sekalipun sangat jauh dari pembahasan kita, kita sangat sibuk memepelajari ilmu pengetahuan, tekhnologi dan sebagainya yang tidak lain hanya akan berguna hanya untuk dunia semata..
lalu kapankah kita mempelajari ulang ilmu-ilmu dari pada wali-wali ALLAH ini ?
mari buang sejenak keduniawian ini, dank marilah kita berfikir, karena hakikatnya hidup kita adalah berujung kematian..
kali ini sahabat bhankonghezzo akan membagikan hikmah, nasihat, pesan dari salah satu wali ALLAH yaitu SYAIKH ABDUL KODIR AL JAILANI.
yg insya allah nanti kita bisa renungkan, dan mengetahui sampai sejauh manakah diri kita ..
SYEH ABDUL KODIR AL JAILANI
menjalani hidup sebagai seorang yg zuhud dan arif,keluasan ilmu Syekh Abdul Qadir inilah yang mustinya menjadi sisi keteladanan yang lebih diperhatikan kaum muslimin, di samping akhlak mulia dan mujahadah beliau. Adapun sisi karomah-karomah beliau, itu adalah pemberian Allah SWT yang teramat khusus bagi beliau dan tak bisa dicontoh oleh siapa pun jua. Betapa naif orang yang mengaku memiliki karomah semisal beliau akan tetapi sama sekali tak pernah menempuh mujahadah ilmu dan amal seperti beliau. .
TIDAK BERKUMPUL MAKHLUK DAN KHALIQ DALAM SATU HATI
“Makhluk dan Khaliq tidak berkumpul. Dunia dan akhirat juga tidaklah berkumpul dalam satu hati. Ada kalanya makhluk dan ada kalanya Khaliq di hatimu. Ada kalanya dunia dan ada kalanya akhirat. Ada kalanya terbayang bahawa makhluk ada di lahirmu sedang Khaliq di hatimu. Dunia di tanganmu sedang akhirat di hatimu. Adapun di dalam hati, kedua-duanya tidak berkumpul. Lihatlah kepada jiwamu dan pilihkan untuknya, jika ia menghendaki dunia maka keluarlah akhirat dari hatimu. Jika ia menghendaki akhirat maka keluarkanlah dunia dari hatimu. Jika ia menghendaki Tuhan maka keluarkanlah dunia, akhirat dan apa yg selainNya dari hati.
Selagi di dalam hatimu masih ada sebesar semut yang selain Allah, maka kamu tidak melihat dekatnya Allah di sisimu, dan tidak bangkit kejinakan dan ketenangan kepada-Nya. Selagi di dalam hatimu masih ada dunia sebesar semut kecil, maka kamu tidak melihat akhirat di hadapanmu. Dan selagi di dalam hatimu terdapat akhirat sebesar semut kecil, maka kamu tidak melihat dekat kepada Allah.” ~ Syeikh Abdul Qadir Jailani
PUASA ORANG ZUHUD DAN ORANG ARIF
“Orang yang zuhud itu berpuasa dari makan dan minum, sedangkan orang yang arif itu berpuasa tanpa diketahui.
Puasa orang zuhud itu siang hari, sedangkan puasa orang arif itu siang dan malam. Ia tidak berbuka dari puasanya sehingga ia bertemu Tuhannya.
Orang yang arif itu puasa tahunan, selalu demam. Puasa tahunan dengan hatinya, demam dengan rahsianya, dan ia tahu bahawa sembuhnya itu adalah dengan bertemu Tuhannya dan dekat kepada-Nya.” ~ Syeikh Abdul Qadir Jailani.
SYARAT UNTUK SAMPAI KEPADA ALLAH SWT
Lelah itu selama kamu berkemahuan untuk menuju dan berjalan kepada-Nya. Apabila kamu telah sampai dan habis jarak perjalananmu dan kamu berada di dalam rumah dekat dengan Tuhanmu maka hilanglah beban itu.
Maka tetaplah terhibur dengan-Nya yg berada di dalam hatimu, dan kamu akan bertambah sehingga kamu mengambil sesuatu di samping-Nya. Mulanya kamu kecil kemudian menjadi besar. Apabila kamu sudah besar maka hati penuh dengan Allah, maka tidak ada jalan dan tidak ada sudut bagi hati untuk selain-Nya.
Jika kamu ingin sampai kepada ini, maka jadilah kamu mengikut perintah-Nya, mencegah segala larangan-Nya, berserah diri kepada-Nya dalam kebaikan dan keburukan, kaya dan fakir, mulia dan hina.”
~Syeikh Abdul Qadir Jailani
ISLAM ,IMAM & PENYERAHAN
”Wahai anak! Apabila kamu tidak memiliki Islam maka kamu tidak memiliki iman. Dan bila kamu tidak memiliki iman maka kamu tidak memiliki keyakinan. Apabila kamu tidak memiliki keyakinan maka kamu tidak mempunyai makrifat dan pengetahuan-Nya. Ini adalah bertingkat-tingkat. Apabila Islam telah benar bagimu, maka penyerahan itu telah benar bagimu. Jadilah kamu orang yang berserah diri kepada Allah dalam seluruh keadaanmu disertai dengan memelihara batas-batas syarak dan menepati syarak itu.
Serahkan kepada-Nya akan hak jiwamu dan selainmu. Perbaikilah kesopanan terhadap-Nya dan makhluk-Nya. Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap dirimu dan orang lain kerana perbuatan aniaya itu kegelapan di dunia dan di akhirat.” ~ Syeikh Abdul Qadir Jailani
APABILA AMAL SUDAH SEMPURNA
“Janganlah kamu melihat amalmu, walaupun anggota-anggota badanmu bergerak untuk amal dan hatimu beserta Zat yang mana amal itu ditujukan kepada Allah. Apabila hal ini sempurna bagimu maka hatimu menjumpai mata yang dapat melihat. Makna menjadi bentuk, yang ghaib menjadi hadir, berita menjadi terang. Hamba apabila baik kerana Allah maka Dia bersamanya dalam semua keadaan. Dia mengubahnya, menggantikannya dan memindahkannya dari satu keadaan kepada keadaan yang lain.
Seluruhnya menjadi bererti, seluruhnya menjadi keimanan, keyakinan, pengetahuan, pendekatan dan kesaksian. Seluruhnya menjadi siang tanpa malam, sinar tanpa gelap, jernih tanpa keruh, hati tanpa nafas, rahsia tanpa kasar, fana tanpa wujud, ghaib tanpa hadir.
Seluruhnya menjadi kitab ghaib dari mereka dan dirinya. Seluruh ini pangkalnya adalah jinak kepada Allah sehingga kejinakan ini sempurna antara kamu dan Allah.” ~ Syeikh Abdul Qadir Jailan
KENDARAI NAFSUMU
“Ubahlah kerana-Nya sesuatu yang Dia benci dari nafsumu sehingga Dia memberimu apa yang kamu sukai. Jalan itu luas. Berdirilah dan teguhlah. Beramallah dan jangan lalai selama tali dengan dua hujungnya di tanganmu. Mohonlah pertolongan kepada-Nya atas sesuatu yang menjadikan kebaikanmu. Kenderailah nafsumu, jika tidak, ia akan mengenderai kamu. Nafsu itu tukang memerintahkan keburukan di dunia dan tukang mencela di akhirat.” ~ Syeikh Abdul Qadir Jailani
BERSOPANLAH TERHADAP ALLAH DAN MAHKLUKNYA
“Bersopanlah yang baik terhadap-Nya dan terhadap makhluk-Nya. Sedikitlah berbicara yang tidak berguna bagimu.” ~ Syeikh Abdul Qadir Jailani
ILMU TANPA AMAL
”Orang-orang yang meninggalkan amal dalam keadaan berilmu, ilmu itu akan melupakanmu dan berkahnya hilang dari hatimu. Wahai orang-orang yang bodoh! seandainya kamu mengetahui-Nya nescaya kamu mengetahui siksaan-siksaan-Nya.” ~ Syeikh Abdul Qadir Jailani
SYIRIK LAHIR DAN BATIN
“Syirik itu ada pada lahir dan batin. Syirik lahir ialah menyembah berhala sedangkan syirik batin ialah berpegang kepada makhluk dan memandang mereka dapat memberi kemudaratan dan manfaat.” ~ Syeikh Abdul Qadir Jailani
MEMBERI LEBIH BAIK DARI PADA MENERIMA
“Wahai anak! Janganlah kamu menuntut sesuatu kepada seseorang. Dan jika kamu mampu untuk memberi dan tidak mengambil maka lakukanlah. Kamu melayani dan kamu tidak minta dilayani oleh orang lain maka lakukanlah.” ~ Syeikh Abdul Qadir Jailani
SIFAT PEMURAH
Suatu kaum itu disibukkan untuk memberi kepada makhluk. Mereka mengambil dan memberi. Mengambil dari kurnia dan rahmat Allah dan memberikan kepada fakir dan miskin yang ditimpa kesempitan.
Mereka tunaikan hutang orang yang berhutang yang tiada kuasa untuk melunaskannya.
Mereka adalah raja-raja, bukan raja-raja dunia kerana raja-raja dunia itu mengambil dan tidak memberi, sedangkan kaum itu mengutamakan orang lain dan menunggu-nunggu orang yang tidak hadir.
Mereka mengambil dari tangan Allah bukan tangan makhluk. Usaha anggota badan mereka untuk makhluk, sedangkan usaha hati mereka untuk mereka sendiri. Mereka berinfak (memberikan harta) itu kerana Allah bukan kerana hawa nafsu, bukan kerana pujian dan sanjungan.
Tinggalkan kaum yang sombong terhadap Allah dan terhadap makhluk, kerana sombong itu termasuk sifat orang-orang pemaksa yang mana mereka dibenamkan ke dalam neraka jahanam. Apabila kamu marah kepada Allah maka kamu sombong kepada-Nya. (Pesanan Syeikh Abdul Qadir Jailani)
GUNAKAN WAKTU TERSISA UNTUK AKHIRATMU
“Jadikanlah akhiratmu itu sebagai modalmu, dan jadikan dunia itu sebagai keuntunganmu. Gunakanlah seluruh waktumu untuk menghasilkan akhiratmu. Lalu apabila dari waktumu itu ada sedikit yang tersisa, maka gunakanlah untuk berusaha dalam urusan duniamu dan mencari penghidupanmu. ~ Syeikh Abdul Qadir al-Jailani
NASEHATI DIRI SENDIRI SEBELUM MENASEHATI ORANG LAIN
“Nasihatilah dirimu terlebih dahulu barulah kemudian menasihati orang lain. Kamu harus lebih memperhatikan nasib dirimu. Janganlah kamu menoleh pada orang lain sedangkan dalam dirimu masih ada sesuatu yang harus diperbaiki.” ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani
JANGAT TAKUT & BERHARAP KEPADA MAHKLUK
“Janganlah kamu takut kepada makhluk dan janganlah kamu berharap kepada mereka, kerana hal itu menunjukkan betapa lemahnya imanmu. Hendaklah engkau istiqamah dalam cita-citamu, sehingga engkau memperolehi ketinggian, kerana Allah SWT akan memberimu sesuatu yang layak dengan cita-citamu, dengan kebenaran dan keikhlasanmu. Bersungguh-sungguhlah engkau, songsong dan kejarlah, kerana sesuatu itu tidak akan datang kepadamu begitu sahaja, tanpa berusaha memperolehinya, sedangkan engkau mempunyai kewajiban untuk melakukan amal kebaikan sebagaimana engkau diwajibkan untuk mencari rezeki.” ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam bukunya ‘Wasiat & Nasihat Kerohanian’
HINDARI BURUK SANGKA
“Selama hidup di dunia ini, yang terbaik adalah menyelamatkan hati dari buruk sangka.” ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani
BERDZIKIR MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH SWT
“Orang itu dikatakan dekat dengan Allah selama dia meluangkan waktunya untuk berdzikir setiap hari.” ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani
SEDEKAHLAH KEPADA PENGEMIS
“Bantulah orang fakir dengan sebahagian harta kalian. Jangan pernah menolak pengemis, padahal kalian mampu memberikan sesuatu untuknya baik sedikit mahupun banyak. Raihlah kasih sayang Allah dengan pemberian kalian. Bersyukurlah kepada Allah yang telah membuat kalian mampu memberi. Jika pengemis adalah hadiah dari Allah, sementara kalian mampu memberinya, mengapa kalian menolak hadiah itu?! Bohong kalau kalian mendengar nasihat dan menangis di hadapanku, tapi saat orang datang meminta uluran tangan, kalian malah membiarkannya. Itu menunjukkan bahawa tangisan kalian belum kerana Allah.” ~ Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani
Demikian pesan yang beliau sampaikan lain waktu dan lain postingan saya akan lanjutkan, terima kasih sudah membaca.
No comments:
Post a Comment